Sebuah tabung berisi antimeter telah dicuri dari CERN, sebuah lembaga riset nuklir di Prancis. Antimatter adalah sebuah bentuk hasil ilmu pengetahuan yang hampir menyerupai sebuah bentuk energi. Saat antimatter ini bertemu dengan partikel matter maka ledakan yang sangat dahsyat akan terjadi, semua benda nyata akan tersedot di dalam ledakan itu dan menjadikannya tidak bersisa. Seperti halnya pada proses penciptaan dunia yang dijelaskan dengan teori Big Bang.
Pada hari yang sama, tabung berisi antimatter itu sudah berada di bawah kota Vatican dan siap meledak dalam 24 jam. Bersamaan dengan itu, Pemimpin gereja Katolik Vatican, Paus, meninggal dunia. Para kardinal sedang bersiap mengadakan conclave, sebuah rapat tertutup untuk memilih Paus yang baru. Tapi keempat orang kandidat utama justru diculik oleh sebuah kelompok misterius, Iluminati. Kelompok ini jugalah yang bertanggung jawab atas pencurian antimatter dan rencana peledakan Vatikan.
Bermil-mil jauhnya dari lokasi ancaman bom antimatter itu, Robert Langdon (Tom Hanks), seorang simbologis dari Amerika, baru saja menyelesaikan beberapa putaran dari olahraga berenangnya, ketika seorang utusan khusus dari Vatikan meminta pertolongannya. Sebelumnya Robert memang sudah banyak menulis tentang kisah-kisah dibalik gereja Vatikan. Pengetahuannya tentang kelompok rahasia yang sudah menghilang selama 400 tahun itu menjadikannya sebagai orang satu-satunya yang bisa mengungkapkan pelaku dibalik ancaman bom yang bakal meluluhlantahkan Vatikan.
Beberbakal sebuah tulisan unik bertuliskan Iluminati, Robert setuju untuk terbang ke Roma untuk membantu memcahkan kasus itu. Satu cetakan tulisan tersebut menarik perhatian ahli simbol ini karena dibolak-balik pun tulisannya akan tetap terbaca. Bentuk tulisan seperti itu biasa disebut sebagai ambigram. Salah satu ciri khas kelompok Iluminati.
Sesampainya di Vatikan, kemampuan Robert justru diragukan oleh komandan Swiss Guard, Richter (Stellan Skarsgård). Bahkan pimpinan kesatuan khusus itu selalu menatap penuh curiga terhadap pengetahuan Robert tentang kelompok rahasia ini. Namun, dibawah tekanan itu, simbologis ini membuktikan berbagai teorinya dengan berhasil membongkar lokasi pembunuhan empat kardinal yang sebelumnya diculik. Dengan bantuan Vittoria Vetra (Ayelet Zurer) dia bahkan bisa menemukan satu lokasi terakhir tempat antimatter itu disembunyikan.
Film selama 138 menit ini merupakan kisah awal perjalanan Robert Langdon sebelum akhirnya dia bisa mengungkapkan kode-kode rahasia dibalik lukisan Monalisa karya Da Vinci (film Da Vinci Code). Berasal dari novel karya Dan Brown, film arahan sutradara Ron Howard ini juga sarat dengan isu-isu agama. Saat Robert Langdon mulai menggunakan pengetahuannya untuk mengungkap lokasi-lokasi yang mengarah pada gereja milik para Iluminatus (sebutan bagi anggota Iluminati) penonton akan dibawa dalam sebuah cerita kelam tentang Gereja Katolik Vatikan jauh pada abad ke 17.
Pada masa-masa itu, ilmu pengetahuan sangat berkembang di Eropa. Berbagai teori tentang penciptaan, rotasi bumi atau hal-hal yang berkaitan dengan alam dan segala fenomenanya, banyak berkembang. Ilmuwan-ilmuwan pun semakin haus dengan jawaban-jawaban atas apa yang terjadi di atas bumi ini. Para Ilmuwan ini kemudian membentuk sebuah kelompok bernama Iluminati. Tetapi semakin waktu berputar, jarak antara Gereja dan para ilmuwan ini semakin renggang. Bahkan pihak Gereja menganggap mereka sudah melenceng dari ajaran. Sehingga pada abad ke 17 itu seluruh pengikut Iluminati diburu dan dibunuh. Bahkan empat pembesar Iluminati dadanya dicap dengan tanda salib sebelum akhirnya dibunuh sebagai bukti bahwa mereka adalah pendosa.
Selain menghukum anggota kelompok yang salah satu tokohnya adalah Galileo itu, Gereja juga membakar semua buku berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Masa kelam itu kemudian disebut sebagai La Purga atau pembersihan. Berkaca dari kejadian itu, kelompok Iluminati kemudian merencanakan balas dendam dengan menghancurkan Vatikan lewat sebuah karya ilmu pengetahuan yaitu, antimatter. Mereka juga menculik mepat kardinal terpilih yang kemudian dadanya di cap dengan ambigram bertuliskan earth, air, fire, dan water sebagai simbol komponen ilmu pengetahuan, sebelum akhirnya dibunuh.
Fakta-fakta sejarah itu diungkapkan dalam film melalui karakter Robert Langdon yang dimainkan dengan cocok oleh Tom Hanks. Karakternya yang kaku dan seperti kamus berjalan itu tampak alami selama perjalanan film. Meski dalam beberapa adegan ada saja yang membuat penonton tersenyum, seperti ketika Robert ditanyakan tentang kepercayaannya terhadap Tuhan, ketika dia harus berpura-pura sebagai pasangan suami istri bersama Vittoria Vetra, atau ekspresi ketika Vittoria tanpa ragu menyobek buku bersejarah milik Galileo.
Meski tidak mungkin bisa sedetail novelnya, Ron Howard sebagai sutradara sudah mampu membangun ketegangan-ketegangan dari proses Robert mengungkapkan misteri Iluminati dibawah tekanan waktu yang semakin meniopis menuju ledakan antimatter. Satu adegan ke adegan lain memang cepat sekali berpindah, bahkan dalam film ini tidak dibumbui dengan romansa percintaan dari tokoh utama. Namun, informasi tentang kelompok rahasia bernama Iluminati ini bisa cukup selaras dengan jalannya cerita tanpat terlalu berjejal. Kemudian detail-detail kota Vatikan termasuk lorong-lorong rahasianya sagat menarik untuk dikuti.
0 comments:
Post a Comment